Resensi
Buku
Judul Buku : “Cinta
TerakhirLebih Indah dari Cinta Pertama”
Frame : 20 cm x 14 cm
Penulis :
Ferdy Element berkolaborasi dengan Vidi Widi, Aboe Arif, dan Chindra
Penerbit : PT Grasindo
Tebal : xvi + 184 halaman
Cinta Terakhir Lebih Indah
dari Cinta Pertama
Buku ini
menceritakan tentang kisah percintaan yang dialami oleh seorang laki-laki
bernama Ditto. Ditto, seorang lelaki yang sangat terobsesi oleh cinta
pertamanya bernama Naj. Kisah percintaan dengan diembel-embeli kata ‘monyet’ di
belakangnya. Mereka masih mengenakan seragam dengan bawahan biru pada saat itu.
Namun, kata ‘putus’ terlontar begitu saja dari mulut bodoh Ditto saat mereka
menjalani hubungan jarak jauh Jakarta-Kalimantan.
Enam
tahun berlalu, Ditto masih menyimpan obsesi yang sangat besar terhadap Naj.
Padahal, tak lagi ada komunikasi di antara keduanya dan Ditto sudah memiliki
wanita lain yang menjadi kekasihnya. Ditto menyibukkan dirinya dengan Mayang,
kekasih Ditto,menyibukkan diri dengan kuliah, dengan organisasi, dengan apa
saja, yang penting tak ada Naj lagi dalam dunianya.
Suatu
ketika, Hari, teman organisasi Ditto, meminta tolong kepadanya untuk
menggantikannya di kepanitiaan inagurasi karena kakek Hari yang berada di Medan
sakit sehingga Hari harus segera berangkat. Acara tersebut masih membutuhkan
satu band lagi untuk pembuka. Kemudian, Ditto memutuskan untuk mengundang band
yang di manajeri oleh teman dekatnya semasa SMP yang bernama Q-doth. Mereka pun
bertemu dan Q-doth membawa additional
player barunya. Kaya, wanita bertindik yang kini sedang berlibur di Jakarta.
Pertemuan
antara Ditto, Q-doth, dan Kaya pun semakin sering. Banyak perbedaan yang
dirasakan Ditto antara dia dan Kaya. Namun, Ditto merasa ada sebuah keunikan
yang ada pada diri Kaya hingga akhirnya membuat mereka dekat. Kaya juga yang
memberi dukungan kepada Ditto untuk menyatakan obsesinya kepada mantan
kekasihnya yang beberapa waktu lalu bertemu lagi dengannya. Hingga akhirnya
Ditto memberanikan diri untuk menyatakannya kepada Naj dan mendapat sebuah
jawaban. Jawaban yang benar-benar tak lagi membuat Ditto berharap dan terobsesi
kepada Naj. Naj sudah bertunangan dengan pasangannya.
Semakin
sering Ditto bertemu dengan Kaya, semakin tinggi pula kecurigaan Mayang
terhadapnya. Ditto memang tak benar-benar sayang kepada Mayang yang menurutnya
memiliki banyak kesamaan dengan Naj. Setelah membicarakannya baik-baik, mereka
pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Ditto tak menyadari bahwa ia
menyimpan cinta yang sesungguhnya kepada Kaya. Akhirnya, Ditto menemukan cinta
sesungguhnya. Cintanya kepada seorang wanita yang selalu ia sebut ‘wanita
aneh’.
Cerita
yang ada pada buku ini sangatlah simpel. Ide-ide yang ada pada buku ini tak
terpikirkan oleh pembacanya, sehingga membuat rasa keingintahuan pembaca
tentang apa yang selanjutnya terjadi menjadi tinggi. Buku ini dapat dibaca oleh
remaja dengan pengawasan orang tua sehingga tidak menimbulkan persepsi yang
menyimpang. Seharusnya, buku yang bertemakan cinta ini tidak menggunakan huruf
di atas 12 pt karena buku ini tidak mungkin dibaca oleh anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar